Rabu, 27 Mei 2015

Aneka Macam Sandal Dari Jepang

Hallo...uniqly, kini kita akan sedikit membahas tentang sandal orang-orang Jepang, tapi ini sendal unik-unik pastinya bukan sekedar sandal... mungkin bagi anda agak sedikit aneh, namun sandal ini suda biasa di gunakan oleh masyarakat di jepang, dan bagi anda yang tertarik dengan hal-hal yang unik serta berbau jepang mungkin bisa menambah wawasan anda atau kepengin menambah koleksi sandal anda?? dan ingin mencari tau lebih lanjut lagi??? Nah ini dia infonya.........

Waraji

Waraji adalah sandal dari anyaman tali jerami / batang padi. Jaman dulu, alas kaki ini merupakan standard lho di Jepang, cuma sekarang ini hanya digunakan oleh pendeta budha. Biasanya digunakan juga kalau mendaki / perjalanan jauh atau kalau ada perayaan aja.

Jika Tabi

Bentuknya seperti sepatu boots, cuma ujungnya terbelah dua. Merupakan pemisah jempol dan jari-jari yang lain. Biasa dipakai pekerja konstruksi, petani, tukang kebun. Arti jika-tabi sendiri adalah "kaus kaki yang bersentuhan langsung dengan tanah".

Geta

Geta itu sendal kayu yang mirip bakiak, biasanya terbuat dari kayu kiri / paulownia. Biasa dipasangkan dengan kimono / yukata, biasa juga dipakai saat hujan atau salju. Nah, yang harus diketahui, bentuk geta untuk pria itu persegi empat, sedangkan untuk wanita itu oval.

  Okobo

Semacam geta juga, tapi dibuat agak tinggi. Kenapa? Supaya tidak mengotori kimono kalau lagi jalan, biasa dipakai oleh maiko / geisha magang, dan sering juga dipakai saat pernikahan oleh pengantin wanita.

Zori

Zori adalah alas kaki yang dipakai orang Jepang hingga dikenalnya sepatu pada zaman Meiji. Di masa sekarang, orang Jepang hanya memakai zōri sewaktu mengenakan kimono. Berbeda dari geta yang bukan alas kaki untuk kesempatan resmi, zōri dipakai untuk segala kesempatan, termasuk sewaktu mengenakan kimono formal. Cara memakainya seperti memakai sandal jepit. Dibandingkan model santai, bagian alas zōri wanita untuk dipakai dalam kesempatan formal dibuat lebih tebal dengan bagian belakang yang ditinggikan (dibuat ekstra tebal). Agar dasar tidak cepat aus, plastik uretan ditempelkan di bagian dasar yang bersentuhan dengan tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar